11 Skills yang anda butuhkan untuk menjadi UX designer andal
11 Skills yang anda butuhkan untuk menjadi UX designer andal
User experience (UX) design adalah proses menciptakan product yang mengimbuhkan pengalaman berarti dan relevan bagi pengguna. Hal ini melibatkan seluruh proses untuk mendapatkan product hingga mengembangkannya, terhitung segi branding, desain, kegunaan dan fungsi. UX Designer andal adalah profesi yang mengerjakan kesibukan tersebut. Profesi ini dapat berkhayal product apa yang dapat dibuat, mengapa dibuat, dan bagaimana menggunakannya. Profesi ini kebanyakan berkecimpung di bidang teknologi dan software.
Hard skill yang dibutuhkan
Umumnya, seorang UX Designer wajib punyai hard skill sebagai selanjutnya agar dapat mengerjakan tugasnya bersama baik:
- Visual communication
Bila inginkan berkarir menjadi UX Designer, anda wajib punyai kekuatan komunikasi visual yang baik. Di mana anda mengakibatkan koneksi lewat gambar. Hal ini sangatlah mutlak gara-gara manusia makhluk visual. Dengan begitu, anda dapat dapat mengakibatkan presentasi, ikon, prototype interaktif bersama mudah.
- Desain interaksi
Seorang UX Designer wajib dapat mengakibatkan desain ang menggembirakan agar pengguna ringan berinteraksi bersama product tersebut. Maka berasal dari itu, kekuatan desain, khususnya secara digital terlalu dibutuhkan di dalam profesi ini.
- Kemampuan wireframing dan prototyping
Kemampuan ini mutlak di dalam proses desain apapun. Lewat hard skill ini, UX Designer dapat ringan berkomunikasi bersama timnya, terhitung bidang developer, pemegang saham, hingga pengguna. UX Designer dapat mencoba product (trial) bersama kekuatan ini sebelum akan meluncurkannya.
- UI/UX writing
Tidak hanya soal desain dan coding, UX Designer terhitung memerlukan kekuatan menulis. Lewat tulisan yang menarik, hubungan pengguna bersama product dapat jadi baik. Maka berasal dari itu, kekuatan ini wajib dipelajari.
- Riset
UX Designer wajib tahu apa yang di idamkan audiens dan bagaimana pandangan mereka. Itu sebabnya punyai kekuatan riset atau penelitian analitis dapat terlalu membantu. Dengan punyai kekuatan ini anda dapat merencanakan, laksanakan dan menganalisis temuan berasal dari beragam metode penelitian bersama tepat.
- Information Architecture
Information Architecture melibatkan pengorganisasian Info bersama cara yang dapat dimengerti. UX Designer baiknya punyai kekuatan ini agar dapat memprioritaskan dan mengatur set Info yang kompleks. Pasalnya, di dalam mengakibatkan product digital, UX Designer dapat dihadapkan oleh banyak Info berasal dari beragam perspektif layaknya manajemen proyek, dan persepektif desain produk.
Soft skill yang dibutuhkan
Selain hard skill, seorang UX Designer terhitung wajib punyai soft skill sebagai berikut:
- Mampu tahu keperluan user atau user empathy
Sebagai seorang perancang produk, UX Designer wajib dapat memandang product berasal dari sudut pandang pengguna. Hal ini dapat menjadi saran untuk mengambil keputusan bisnis yang tepat.
- Kemampuan komunikasi yang baik
UX Designer wajib dapat memaparkan product mereka bersama baik kepada beragam pihak, menjadi berasal dari klien, pemegang saham, dan juga pengguna. Tentu kekuatan komunikasi yang baik terlalu dibutuhkan di sini.
- Mampu mengelola information bersama baik
UX Designer dihadapkan terhadap beragam orang bersama beragam spesialiasi menjadi berasal dari desain, coding, marketing dan lainnya. Oleh gara-gara itu, ia wajib dapat produksi data-data selanjutnya bersama baik agar mengakibatkan pekerjaannya terhitung timnya dapat terselesaikan.
- Kemampuan berpikir kritis
UX Designer wajib mempertanyakan asumsi dan menganalisis kasus secara dalam. Untuk melakukannya bersama baik anda wajib punyai dan tetap melatih kekuatan berpikir kritis, apabila bersama mengidentifikasi kekeliruan di dalam penalaran, mengecek rintangan di dalam tiap tiap ide, mendapatkan kelemahan terhadap sistem,dan menghubungkan seluruh ide.
- Kemampuan masalah solving
Salah satu soft skill yang wajib dimiliki UX Designer adalah kekuatan memecahkan kasus bersama baik. Pasalnya UX Designer dapat tetap diminta untuk dapat menerjemahkan obyek dan keperluan di dalam proyek ke di dalam desain yang mengutamakan pengguna.
Tools yang biasanya digunakan oleh UX Designer
Tools atau peralatan spesifik diperlukan untuk mampu mempermudah pekerjaan. Berikut ini adalah tools yang biasanya digunakan oleh UX Designer:
- Wireframing Tools: Moqups, Wireframe, Pencil, Balsamiq
- A/B Testing Tools: Desinion, Visual situs Optimizer, Optimizely
- Usability Testing Tools: Loop11, Crazy Egg
- Usability Tools: Appsee, Attensee, UserVoice, MouseStats
- Collaboration Tools: FileSquare, Notism, Red Pen, Trello
KPI atau metrik seorang UX Designer
Sekarang anda telah tahu apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi seorang UX Designer, bukan? Nah, sebelum akan anda terjun ke di dalam profesi ini, anda terhitung wajib tahu layaknya apa KPI atau metrik untuk mengukur kinerjamu. Tugasmu adalah untuk mengakibatkan sebuah product hubungan yang baik bersama pengguna. Maka berasal dari itu, ukuran kesuksesan posisi ini adalah seberapa ringan pengguna gunakan product tersebut.
Tak hanya itu, kepuasan atau rating pengguna hingga panduan pengguna kepada orang lain untuk gunakan product selanjutnya terhitung dapat dijadikan indikator kesuksesan posisi ini.
Agar memudahkan anda untuk meningkatkan kemampuan, dan tetap update tentang Info teranyar seputar UX design, tersedia baiknya anda join di komunitas Product. Dengan begini, anda dapat punyai teman untuk tetap mengembangkan dirimu menjadi seorang UX Designer handal.
Comments
Post a Comment